Apa tuh cuma 3 bulan?
Pasti ada yang berpikiran negatif
pas baca judul diatas. Yakin deh. Aku sengaja pake judul begituan biar pada
penasaran #Haha #TawaSetan.
Sebenarnya yang dimaksud dengan 3
bulan adalah kurun waktu terpanjang aku menjalin hubungan dengan cowok. Tiga
bulan jalin hubungan, setelah itu putus. The end.
Selama ini, terhitung dari SMP
sampe kuliah, aku cuma beberapa kali dekat sama cowok. Dan hanya ada 3 orang
yang benar-benar pacaran sama aku. Sisanya cuma sampe PDKT doang. Waktu
terpanjang aku pacaran adalah saat aku SMA kelas 2, tepatnya saat aku
berpacaran dengan Mr.A. Waktu itu aku dan dia masih labil dan kekanak-kanakan.
Jadi pacarannya cuma untuk main-main, gak ada kata serius. Dan bisa dibilang
waktu 3 bulan pacaran sama dia adalah waktu terpanjang aku pacaran sama cowok.
Sampe setelah putus sama Mr.A, aku gak pernah lagi pacaran lebih dari 3 bulan.
Yang ada cuma sekitar 1 bulan bahkan ada yang cuma seminggu #LOL.
Sebenarnya akar masalahnya dari
beberapa hubungan ‘sebentar’ itu datangnya dari aku. Aku merasa udah gak sreg
lagi sama mereka. Bosan, malas, dan juga muak sama sikap cowok yang pengennya
minta perhatian melulu. Dari semua cowok yang pernah aku pacari, rata-rata
mereka selalu minta perhatian yang lebih. Setiap menit harus kasih kabar, harus
smsan dari pagi sampe malam. Halllowww? Emangnya waktu aku cuma untuk mereka?!
Aku juga punya kehidupan sendiri yang butuh fokus dan perhatian. Karena jengah,
akhirnya aku memutuskan hubunganku dengan mereka dan menjalani hidup ini dengan
status ‘jomblowati’
Untuk sebagian cewek, mereka
masih berusaha untuk mempertahankan hubungan meski merasa tertekan dengan
pasangan mereka. Tapi gak buat aku. Aku adalah tipe orang yang kalo ngerasa
tertekan atau kesal sama pasangan, aku akan mengambil keputusan untuk
mengakhiri hubungan. Aku akui aku tipe orang yang gak sabar. Aku gak akan
mempertahankan hubungan saat aku merasa hubungan itu terlalu menekanku atau
membuat banyak ‘kesedihan dan kekesalan’ daripada ‘kebahagiaan’.
Aku punya motto : Untuk apa
mempertahankan hubungan, kalo lo ngerasa tertekan atau gak bahagia sama
pasangan lo sendiri. Karena punya motto kayak begitu, aku selalu mengalami
hubungan gak lebih dari 3 bulan. Aku belum pernah bertemu dengan seseorang yang
membuatku nyaman dan mengerti aku.
Umurku sekarang udah 22 dan maret
nanti bakal menginjak umur 23. Tapi sampe sekarang, aku belum punya pacar. Aku
udah beberapa kali dekat sama cowok, tapi aku masih menutup hatiku buat mereka.
Aku merasa masih nyaman dengan kesendirian ini. Aku tahu sikapku salah. Tapi
aku yakin Allah akan mempertemukanku dengan jodohku suatu saat nanti. Mungkin
saat ini aku belum dipertemukan dengan jodohku, makanya aku masih merasa gak
nyaman dengan beberapa cowok yang berusaha untuk dekat sama aku.
Beberapa temanku bilang kalau aku
adalah tipe pemilih. Banyak yang naksir sama aku dan melakukan PDKT secara
terang-terangan bahkan cenderung agresif, tapi aku sama sekali gak ingin
membuka hati aku buat mereka. Anggapan teman-temanku yang bilang aku pemilih
itu salah besar. Selama ini aku pacaran udah 3 kali dan cowok-cowok yang aku
pacari bisa dibilang cowok yang biasa-biasa aja, gak terlalu ganteng, gak kaya,
gak terlalu pintar, dll. Tapi kalau aku dibilang pemilih dalam urusan
‘kimestri’ atau ‘kenyamanan’, aku bakalan setuju. Aku lebih mementingkan
kimestri dan kenyamanan dalam hubungan, bukan penampilan. Sebagai seorang
introvert, aku gak selalu nyaman jika berhadapan dengan orang lain, termasuk
cowok. Sahabat aja aku milih-milih, apalagi cowok?
Aku pengen bertemu sama cowok
yang mengerti aku, memberikan kenyamanan, dan menjalin hubungan denganku sampe
pernikahan. Aku yakin Allah pasti udah mempersiapkan jodohku, cuma sekarang
belum waktunya aja....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar