Minggu, 13 Desember 2015

Cuma 3 bulan...


Apa tuh cuma 3 bulan?
Pasti ada yang berpikiran negatif pas baca judul diatas. Yakin deh. Aku sengaja pake judul begituan biar pada penasaran #Haha #TawaSetan.

Sebenarnya yang dimaksud dengan 3 bulan adalah kurun waktu terpanjang aku menjalin hubungan dengan cowok. Tiga bulan jalin hubungan, setelah itu putus. The end. 

Selama ini, terhitung dari SMP sampe kuliah, aku cuma beberapa kali dekat sama cowok. Dan hanya ada 3 orang yang benar-benar pacaran sama aku. Sisanya cuma sampe PDKT doang. Waktu terpanjang aku pacaran adalah saat aku SMA kelas 2, tepatnya saat aku berpacaran dengan Mr.A. Waktu itu aku dan dia masih labil dan kekanak-kanakan. Jadi pacarannya cuma untuk main-main, gak ada kata serius. Dan bisa dibilang waktu 3 bulan pacaran sama dia adalah waktu terpanjang aku pacaran sama cowok. Sampe setelah putus sama Mr.A, aku gak pernah lagi pacaran lebih dari 3 bulan. Yang ada cuma sekitar 1 bulan bahkan ada yang cuma seminggu #LOL.

Sebenarnya akar masalahnya dari beberapa hubungan ‘sebentar’ itu datangnya dari aku. Aku merasa udah gak sreg lagi sama mereka. Bosan, malas, dan juga muak sama sikap cowok yang pengennya minta perhatian melulu. Dari semua cowok yang pernah aku pacari, rata-rata mereka selalu minta perhatian yang lebih. Setiap menit harus kasih kabar, harus smsan dari pagi sampe malam. Halllowww? Emangnya waktu aku cuma untuk mereka?! Aku juga punya kehidupan sendiri yang butuh fokus dan perhatian. Karena jengah, akhirnya aku memutuskan hubunganku dengan mereka dan menjalani hidup ini dengan status ‘jomblowati’

Untuk sebagian cewek, mereka masih berusaha untuk mempertahankan hubungan meski merasa tertekan dengan pasangan mereka. Tapi gak buat aku. Aku adalah tipe orang yang kalo ngerasa tertekan atau kesal sama pasangan, aku akan mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan. Aku akui aku tipe orang yang gak sabar. Aku gak akan mempertahankan hubungan saat aku merasa hubungan itu terlalu menekanku atau membuat banyak ‘kesedihan dan kekesalan’ daripada ‘kebahagiaan’. 

Aku punya motto : Untuk apa mempertahankan hubungan, kalo lo ngerasa tertekan atau gak bahagia sama pasangan lo sendiri. Karena punya motto kayak begitu, aku selalu mengalami hubungan gak lebih dari 3 bulan. Aku belum pernah bertemu dengan seseorang yang membuatku nyaman dan mengerti aku.

Umurku sekarang udah 22 dan maret nanti bakal menginjak umur 23. Tapi sampe sekarang, aku belum punya pacar. Aku udah beberapa kali dekat sama cowok, tapi aku masih menutup hatiku buat mereka. Aku merasa masih nyaman dengan kesendirian ini. Aku tahu sikapku salah. Tapi aku yakin Allah akan mempertemukanku dengan jodohku suatu saat nanti. Mungkin saat ini aku belum dipertemukan dengan jodohku, makanya aku masih merasa gak nyaman dengan beberapa cowok yang berusaha untuk dekat sama aku.

Beberapa temanku bilang kalau aku adalah tipe pemilih. Banyak yang naksir sama aku dan melakukan PDKT secara terang-terangan bahkan cenderung agresif, tapi aku sama sekali gak ingin membuka hati aku buat mereka. Anggapan teman-temanku yang bilang aku pemilih itu salah besar. Selama ini aku pacaran udah 3 kali dan cowok-cowok yang aku pacari bisa dibilang cowok yang biasa-biasa aja, gak terlalu ganteng, gak kaya, gak terlalu pintar, dll. Tapi kalau aku dibilang pemilih dalam urusan ‘kimestri’ atau ‘kenyamanan’, aku bakalan setuju. Aku lebih mementingkan kimestri dan kenyamanan dalam hubungan, bukan penampilan. Sebagai seorang introvert, aku gak selalu nyaman jika berhadapan dengan orang lain, termasuk cowok. Sahabat aja aku milih-milih, apalagi cowok?

Aku pengen bertemu sama cowok yang mengerti aku, memberikan kenyamanan, dan menjalin hubungan denganku sampe pernikahan. Aku yakin Allah pasti udah mempersiapkan jodohku, cuma sekarang belum waktunya aja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar